Kamis, 08 Februari 2018

Dai di Televisi Didorong Sampaikan Dakwah dengan Seimbang

Jakarta, Asli Muhammadiyah. Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Cholil Nafis mengaku sudah beberapa kali menjadi juru penengah ketegangan antara para dai televisi dan masyarakat yang tidak terima dengan apa yang disampaikan dai tersebut.

?

Dai di Televisi Didorong Sampaikan Dakwah dengan Seimbang (Sumber Gambar : Nu Online)
Dai di Televisi Didorong Sampaikan Dakwah dengan Seimbang (Sumber Gambar : Nu Online)

Dai di Televisi Didorong Sampaikan Dakwah dengan Seimbang

“Saya banyak menyelesaikan masalah itu seperti ketika Ustadz Maulana menyampaikan tentang sopir, pilot itu tidak perlu muslim, Syekh Ali Jaber yang menyinggung masalah qurban, Solmed berkenaan dengan tarif, dan lainnya,” kata Kiai Cholil kepada Asli Muhammadiyah di Jakarta, Jumat (16/6).

Agar tidak terjadi lagi ketegangan di masyarakat, ia mengimbau kepada para dai atau penceramah televisi untuk menyampaikan materi-materi yang bersifat khilafiyah tersebut dengan cara seimbang. Mereka juga seharusnya tidak menggunakan pernyataan-pernyataan yang ambigu yang bisa menimbulkan salah paham di ranah publik.

Asli Muhammadiyah

“Jadi dia harus menerangkan dalil A dan B nya. Misalnya tentang qunut saat Salat Subuh, ia harus menjelaskan dalil yang memakai qunut seperti ini dan yang tidak qunut seperti itu. Silahkan dipilih tetapi tidak boleh mencaci yang lain,” urainya.

Ia mengaku menghargai siapa saja yang menyampaikan pemikirannya saat berdakwah di televisi. Baginya, seorang dai bertugas untuk memberikan pencerahan, bukan malah menjadi penyebab antara satu dengan yang lainnya.

“Kita persilahkan ia menyampaikan pemikirannya, tetapi jangan sampai menimbulkan perdebatan karena nanti kita tidak produktif,” ujar alumni Universitas Malaya Malaysia itu.

Wakil Ketua Lembaga Bahsul Masa’il PBNU periode 2005-2015 itu menambahkan, jika mereka sudah terlanjur melakukan hal itu maka mereka bisa diskor dan tidak dipanggil selama beberapa bulan ke depan sebagai hukumannya.

Asli Muhammadiyah

“Kalau di Damai Indonesiaku, kita diminta untuk menjadi pengawas. Kalau ada protes tentang dai-dai yang menyampaikan khilafiyah dan menyalahkan yang lain, maka mereka akan di-cooling down dan tidak diundang dalam beberapa bulan ke depan,” tutup Ketua Forum Antar Umat Beragam Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan itu. (Muchlishon Rochmat/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Asli Muhammadiyah Aswaja, Pesantren Asli Muhammadiyah

Rabu, 07 Februari 2018

NU Pariaman Diminta Rapatkan Barisan

Pariaman, Asli Muhammadiyah. Warga Nahdatul Ulama (NU) di Pariaman, Sumatera Barat, diminta untuk merapatkan barisan dalam memperjuangkan pengamalan paham Islam Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) di tengah masyarakat. Saat ini semakin banyak serangan yang ditujukan kepada umat Islam yang berpahamkan Aswaja.

Wakil Rais Syuriah PWNU Sumatera Barat Drs. Maswar mengungkapkan hal itu saat menghadiri silaturrahim dan konsolidasi keluarga besar PCNU Kota Pariaman, Sabtu (9/3) malam di sekretariat PCNU Kota Pariaman jalan Siti Manggopoh Manggung, Pariaman Utara, Pariaman.

NU Pariaman Diminta Rapatkan Barisan (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Pariaman Diminta Rapatkan Barisan (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Pariaman Diminta Rapatkan Barisan

Hadir Wakil Sekretaris PWNU Sumbar Armaidi Tanjung, Khatib PCNU Kota Pariaman Tuanku Mardison, M.Si, pimpinan Badan Otonom di lingkungan PCNU Pariaman, dan kader-kader muda NU di Pariaman.

Asli Muhammadiyah

Menurut Maswar, dengan silaturrahmi dan konsolidasi ini diharapkan NU Pariaman lebih berkembang dan memasyarakat di Kota Pariaman.

Asli Muhammadiyah

“Walaupun tantangan kehidupan beragama saat ini semakin berat, warga NU jangan sampai bergeser akidahnya. Kita prihatin semakin banyak anak-anak muda kita yang terpengaruh oleh paham-paham keagamaan yang akhirnya merusak dirinya,” tambah Maswar yang masih menjabat Rais Syuriah PCNU Pariaman.

Sementara itu, Tuanku Jali Sadana dari Pondok Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan Pakandangan, Padangpariaman, mengakui tantangan perjuangan NU kini dan ke depan makin berat. Tapi betapa pun beratnya harus berjuang terus.

Dikatakan Jali Sadana, saat ini makin banyak orang yang membid’ah  apa yang dilakukan warga NU. Masak mengadakan maulud Nabi Muhammad Saw. pun dikatakan bid’ah dan tidak boleh diselenggarakan. Padahal, ulang tahun anaknya saja diadakan. Mana yang lebih mulia Nabi Muhammad Saw. dibanding anaknya.

“Saya pernah didatangi empat orang saat memeriahkan maulud Nabi Muhammad Saw. Langsung disampaikan, ustadz maulud Nabi ini bid’ah. Karena zaman Nabi tidak ada maulud. Itu namanya bid’ah. Kenapa ustadz benarkan. Balik saya tanya. Baju yang saudara pakai itu apa ada di zaman Nabi. Dengan apa saudara ke sini? Dengan motor. Apa ada motor zaman Nabi? Nah, kalau hanya patokan harus ada di zaman Nabi, bisa-bisa hampir semuanya bid’ah,” tegas Jali Sadana.

Ditambahkan Jali Sadana, harus dibedakan mana bid’ah yang dibolehkan, mana yang tidak. Misalnya, shalat ashar empat rakaat, dijadikan lima. Atau puasa wajib bulan Ramadhan, ditambah wajib pula sampai Syawal. Itu tidak benar.

Khatib PCNU Kota Pariaman Tuanku Mardison menyebutkan, silaturrahmi ini bertemakan, dengan silaturrahmi dan konsolidasi mari kita berpartisipasi dalam membangun mental spiritual demi tercapainya Kota Pariaman  yang berbudaya, berkarakter dan religius sesuai dengan falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.

“Silaturrahmi ini  pertama dan akan terus dilakukan secara berkala. Insya Allah forum tersebut akan memperkuat ukhuwah islamiyah warga nahdiyin, sebutan lain warga NU,” kata Mardison guru SMA 4 Pariaman ini.

Keterangan Foto:

Rais Syuriah PWNU Sumbar Maswar tengah memberikan sambutan. Tampak juga Tuanku Jali Sadana (paling kiri peci putih), Tuanku Mardison (no.3 dari kiri) dan sebagian warga NU Pariaman.

Redaktur    : A.Khoirul Anam

Kontributor: Armaidi Tanjung

Dari Nu Online: nu.or.id

Asli Muhammadiyah Pondok Pesantren, Pemurnian Aqidah Asli Muhammadiyah

Selasa, 06 Februari 2018

Nyai Hj Sofiatunnisa: Puasa Ajarkan Terima Apa Adanya

Brebes, Asli Muhammadiyah - Wakil Ketua Muslimat NU Kabupaten Brebes Hj Sofiatunnisa menilai, puasa bisa menjadi ladang pembelajaran menerima apa adanya atas rezeki dari Allah SWT. Dari sini akan tercipta keharmonisan keluarga, karena seorang istri yang tidak nrima ing pandum, menjadi awal petaka dalam kehidupan berkeluarga.

Demikian disampaikan Nyai Sofiatunnisa saat berbincang dengan Asli Muhammadiyah di sela sahur bersama Hj Shinta Nuriyah Wahid di Pendopo Bupati Brebes II, Bumiayu, Brebes, Sabtu (3/6).

Nyai Hj Sofiatunnisa: Puasa Ajarkan Terima Apa Adanya (Sumber Gambar : Nu Online)
Nyai Hj Sofiatunnisa: Puasa Ajarkan Terima Apa Adanya (Sumber Gambar : Nu Online)

Nyai Hj Sofiatunnisa: Puasa Ajarkan Terima Apa Adanya

Nyai Sof menegaskan, surga disediakan karena peranan perempuan di dalam keluarga. Padahal hanya ngladeni anak-anak dan suami dengan ikhlas. “Jangan sampai di bulan Ramadhan, wis lagi kesel ngamuk-ngamuk. Jadi perempuan sebenarnya gampang golet ganjaran. Hanya saja perempuan banyak mulut, kendalanya itu saja.”

Asli Muhammadiyah

Kalau lelaki sangat berat meraih surga karena memiliki kewajiban sebagai seorang bapak yang harus menafkahi keluarga, banting tulang. Untuk itu, bila situasi dan kondisi tidak mampu, maka istri bisa memanajemen keuangan dengan baik. Berapapun penghasilan suaminya, insya Allah bisa cukup agar menjadi berkah.

“Orang kaya tidak harus banyak uang tapi nrima ing pandum dan ini diajarkan di dalam ritme puasa,” kata Nyai Sof, sahabat sekamar dengan Hj Shinta Nuriyah Wahid saat masih mondok dulu.

Pengasuh Pesantren Shofwatussu’ada ini menegaskan, keharmonisan rumah tangga, mawadah wa rahmah bisa dipetik dari peran keduanya, ayah dan ibu. Mereka mampukah menciptakan baiti janati (rumahku surgaku) atau baiti nari (rumahku nerakaku).

Asli Muhammadiyah

Puasa mengajarkan keindahan saat sahur dan buka puasa bersama, dan tidak musti harus di rumah yang besar atau mewah. Keadaan rumah walaupun sederhana, kecil, tapi kalau bersih dan membuat betah keluarga di rumah, penanda adanya keharmonisan rumah tangga.

Pada hakikatnya, nilai lelaki dan perempuan sama di hadapan Allah SWT. Gusti Allah melihat hamba-Nya sama. Siapa orang yang berbuat baik, laki-laki maupun perempuan dan orang itu beriman, maka akan diberi kehidupan yang bagus, akan diberi ganjaran yang bagus, tidak dibeda-bedakan.

Perempuan, kata mantan anggota DPRD Brebes, juga sama, dalam berpuasa. Hanya saja, perempuan tidak lengkap puasanya karena fitrahnya berupa halangan menstruasi. Tapi untuk hari yang lain harus diganti.

“Di sinilah pentingnya puasa bagi perempuan, atau kaum ibu-ibu dengan menjadi pelayan yang terbaik, penuh keikhlasan, kegembiraan dan pengabdian untuk meraih derajat takwa, mendapatkan surga-Nya.” (Wasdiun/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Asli Muhammadiyah Berita, Pondok Pesantren, Daerah Asli Muhammadiyah

Sabtu, 03 Februari 2018

PMII Jombang Akan Dirikan Komisariat STAI At-Tahdzib

Jombang, Asli Muhammadiyah. Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mencanangkan akan membentuk Komisariat PMII di kampus STAI At-Tahdzib, Ngoro, Jombang. Ditargetkan, pada Desember 2015 komisariat tersebut sudah terbentuk, dan penyusunan struktur kepengurusan berikut program-programnya juga rampung.

Maftuchil Chija, Ketua PC PMII Jombang, mengatakan bahwa keberadaan organisasi ekstra kemahasiswaan di kampus tersebut sangat minim, dan sampai saat ini masih fokus pada pengembangan organisasi intra kampus yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

PMII Jombang Akan Dirikan Komisariat STAI At-Tahdzib (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Jombang Akan Dirikan Komisariat STAI At-Tahdzib (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Jombang Akan Dirikan Komisariat STAI At-Tahdzib

“Kondisi di kampus STAI At-Tahdzib Ngoro itu masih memungkinkan berbagai organisasi kemahasiswaan melakukan ekspansi di sana, bahkan tidak hanya PMII. HMI katanya sudah mulai koordinasi dengan beberapa pihak di sana,” katanya di tengah-tengah rapat koordinasi dengan pimpinan komisariat Jombang di aula kantor PC PMII Jombang, Jumat sore (13/11).

Asli Muhammadiyah

Dengan demikian, sarjana Universitas Darul Ulum (UNDAR) itu meminta pada pertengahan bulan Desember nanti sudah diadakan kegiatan perekrutan anggota baru atau yang biasa disebut Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba). Dan untuk panitia penyelenggara MABAPA ini terdiri dari aliansi kader komisariat se-Jombang. “Kita memberikan kesempatan kepada kader PMII se-Jombang untuk menyukseskan rencana ini,” terangnya.

Asli Muhammadiyah

Pada saat yang sama, Ketua Bidang Kaderisasi PC PMII, Chairul Rizal mengimbau agar panitia yang sudah terbentuk hendaknya mulai membangun komunikasi dengan intensif dan memaksimalkan semua persiapan yang dibutuhkan. “Demi keefektifan rencana ini, mulai saat ini sudah bisa membangun komunikasi antarpengurus komisariat Jombang, khususnya yang terbentuk jadi panitia,” ujarnya.

Dalam pembentukan komisariat baru ini, PC PMII juga melibatkan perwakilan Pengurus Komisariat (PK) PMII se-Jombang untuk melakukan koordinasi dengan para pimpinan kampus dan mahasiswa terkait. Hal ini sangat membantu mempercepat terbentuknya komisariat dan kebutuhan-kebutuhan yang lain. (Syamsul/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Asli Muhammadiyah Daerah Asli Muhammadiyah

Kamis, 01 Februari 2018

GP Ansor Pantura Pamekasan Tradisikan Pertemuan Rutin Mingguan

Pamekasan, Asli Muhammadiyah - Kekompakan dalam berorganisasi dipelihara dan terus ditumbuhkembangkan oleh Gerakan Pemuda Ansor Pantura di Kabupaten Pamekasan. Salah satunya, dengan mentradisikan diskusi di malam Ahad.

"Kegiatan tersebut cukup familiar dengan nama Omami, yaitu singkatan dari obrolan malam minggu," terang Syafiussin selaku Ketua GP Ansor Waru yang jadi pelopor aliansi tiga PAC Ansor Pantura (Waru, Pasean, Batu Marmar).

GP Ansor Pantura Pamekasan Tradisikan Pertemuan Rutin Mingguan (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Pantura Pamekasan Tradisikan Pertemuan Rutin Mingguan (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Pantura Pamekasan Tradisikan Pertemuan Rutin Mingguan

Omami tersebut sudah lama bergulir. Itu masih terlaksana di daerah Kecamatan Pasean, Sabtu (12/11) malam. Selain bersifat konsolidasi, di tengah-tengah kegiatan Omami, juga dilangsungkan sosialisasi BMT NU Pasean.

"Direkturnya adalah Bendahara GP Ansor Pasean Syaiful Bahri. Melalui BMT NU, diharapkan salah satu visi GP Ansor berupa kemandirian organisasi, bisa terwujud dengan baik," papar Syafiuddin.

Asli Muhammadiyah

Asli Muhammadiyah

Dalam Omami yang diikuti oleh para aktivis Ansor dari tiga kecamatan daerah pantura di Kabupaten Pamekasan, peserta tampak semangat mendiskusikan isu-isu aktual keagamaan. Persoalan sosial-kemasyarakatan juga jadi bahasan yang cukup krusial.

"Para pemuda yang biasanya mengisi malam minggu dengan hal-hal yang hura-hura, diharapkan bisa diminimalisasi sedemikian rupa dengan tradisi Omami. Kami sangat bangga sahabat-sahabat tetap semangat berproses di GP Ansor," tukasnya. (Hairul Anam/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Asli Muhammadiyah Halaqoh Asli Muhammadiyah

Rabu, 31 Januari 2018

Gus Dur Siapkan Kuasa Hukum untuk Bela Republik Mimpi

Jakarta, Asli Muhammadiyah

Rencana pemerintah melalui Menteri Negara Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Sofjan Djalil yang melakukan somasi terhadap tayangan Republik Mimpi di Metro TV mendapat perlawanan dari mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Bahkan Gus Dur sudah menyiapkan kuasa hukum dari DPP Partai Kebangkitan Bangsa untuk membela tayangan tersebut jika Sofjan Jalil serius melakukan somasi.

Demikian diungkapkan Pakar Komunikasi Politik Universitas Indonesia Effendi Ghazali Effendi Ghazali kepada wartawan, usai mengunjungi Gus Dur yang sedang menjalani perawatan di Ruang Cenderawasih Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Jumat (2/3) lalu.

Gus Dur Siapkan Kuasa Hukum untuk Bela Republik Mimpi (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Dur Siapkan Kuasa Hukum untuk Bela Republik Mimpi (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Dur Siapkan Kuasa Hukum untuk Bela Republik Mimpi

Dikatakan Efendi, Gus Dur yang juga mantan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu mengaku terkejut dengan rencana Menkominfo yang melakukan somasi terhadap tayangan parodi tersebut. Pasalnya, para mantan presiden yang ditirukan dalam acara itu justru sama sekali tidak merasa terganggu.

Gus Dur, seperti dituturkan Effendi sangat mendukung acara parodi politik. “Parodi politik yang merupakan humor politik itu relatif tidak ada batasnya,” ujar Effendi menirukan Gus Dur. Masih mengutip Gus Dur, Effendi mengatakan, pemimpin dan bangsa yang kuat adalah mereka yang mampu menertawakan dirinya sendiri.

Menyoal dukungan yang diberikan Gus Dur, Effendi sendiri merasa terkejut. Karena, kata Effendi, ketika bertemu di rumah sakit Gus Dur tidak membicarakan soal bantuan kuasa hukum tersebut. “Setelah pulang dari rumah sakit, tiba-tiba Pak Ikhsan Abdullah SH (kuasa hukum Gus Dur dan PKB, red) menelepon saya dan menyatakan siap membantu jika pemerintah serius melakukan somasi,” ungkap Effendi.

Munculnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari mantan presiden tersebut membuat Effendi dan kawan-kawan tetap bersemangat menelorkan kreatifitas yang memberikan proses pendidikan dalam melakukan komunikasi politik pada era demokrasi.

Asli Muhammadiyah

“Ini hadiah dari Gus Dur untuk kreatifitas dan dukungan keluarga news.com di seluruh Indonesia. Ini betul-betul surprise. Terima kasih patut kami sampaikan kepada Gus Dur, Ibu Mega dan keluarga Pak Harto yang bisa memahami dan menerima tayangan parodi politik itu,” imbuh Effendi.

Pemerintah Telinga Tipis

Sebelumnya, pendapat senada juga keluar dari mantan Presiden Megwati Soekarnoputri. Megawati, seperti dituturkan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Pramono Anung, tak mempermasalahkan penampilan tokoh Megakarti yang menirukan sosok Megawati. Menurutnya, hal itu masih dalam batas yang wajar.

“Ibu tidak pernah komentar dan senyum-senyum saja melihat tontonan yang menampilkan sosok Megakarti,” ungkap Pramono Anung kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jumat (2/3) lalu.

Asli Muhammadiyah

Rencana somasi itu, lanjut Pramono, menunjukkan betapa pemerintah memiliki telinga tipis dan tidak siap menerima kritik. “Ini konsekuensi pemimpin dan pemerintah yang lahir dalam era reformasi yang menjunjung tinggi demokrasi dan kebebasan berekspresi. Para pemimpin itu harus siap menghadapi parodi politik seperti yang ditampilkan dalam tayangan Republik Mimpi,” papar Pramono.

Apalagi, lanjutnya, parodi yang ditampilkan itu mengungkapkan realitas yang selama ini dirasakan dalam masyarakat. Sebab itu, jika alasan somasi yang bakal diajukan pemerintah itu berkaitan dengan soal etis atau tidak etis, sebaiknya masyarakatlah yang memberikan penilaian. “Silakan tanya masyarakat dong, apa betul acara itu tidak etis. Masyarakat itu sudah pintar dan punya swa-sensor dalam dirinya untuk menentukan etis tidaknya sebuah tayangan televisi,” tandas Pramono. (gpa/rif)

Dari Nu Online: nu.or.id

Asli Muhammadiyah IMNU, Bahtsul Masail Asli Muhammadiyah

Selasa, 30 Januari 2018

Sambut Idul Fitri, Muslimat NU Probolinggo Gelar Pasar Murah

Probolinggo, Asli Muhammadiyah. Dalam rangka memenuhi kebutuhan di bulan suci Ramadhan sekaligus menyambut Hari Raya Idul Fitri 1438 H, Pimpinan Cabang Muslimat NU Kabupaten Probolinggo bersinergi dengan PT Astra, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Sosial (Kemensos) RI menggelar Pasar Murah 2017, Kamis (22/6).

Sambut Idul Fitri, Muslimat NU Probolinggo Gelar Pasar Murah (Sumber Gambar : Nu Online)
Sambut Idul Fitri, Muslimat NU Probolinggo Gelar Pasar Murah (Sumber Gambar : Nu Online)

Sambut Idul Fitri, Muslimat NU Probolinggo Gelar Pasar Murah

Kegiatan yang dipusatkan di halaman Kantor PCNU Kabupaten Probolinggo di Desa Warujinggo Kecamatan Leces ini menyediakan barang-barang ? paket sembako yang merupakan salah satu kebutuhan ibu-ibu di bulan suci Ramadhan dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1438 H.

Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo Hj. Nurhayati menyampaikan bahwa setiap akhir bulan suci Ramadhan dan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1438 H, kebutuhan masyarakat meningkat tajam. Hanya saja, pemenuhan kebutuhan tersebut tidak seimbang dengan kondisi keuangan masyarakat. Oleh karena itu perlu terobosan agar masyarakat bisa memperoleh barang yang dibutuhkan dengan harga terjangkau.

“Demi memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam, Muslimat NU Kabupaten Probolinggo bergerak cepat mencari terobosan kerja sama dengan pihak ketiga yang turut serta peduli terhadap kebutuhan masyarakat menjelang lebaran. Akhirnya digagaslah Pasar Murah kerja sama dengan PT Astra, Kemendag dan Kemensos,” katanya.

Asli Muhammadiyah

Menurut Hj. Nurhayati, pasar murah ini bertujuan untuk menyediakan barang-barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat dari kalangan menengah ke bawah. Sebab biasanya dengan kebutuhan yang mendesak dan barang yang langka, harganya akan melonjak tinggi dan mahal.

“Tentunya hal ini menjadi permasalahan yang serius bagi masyarakat yang memang kesulitan keuangan menyambut Lebaran. Dengan harga yang terjangkau dan barang berkualitas, harapan kami bisa membantu masyarakat mendapatkan barang yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” katanya.

Asli Muhammadiyah

Dalam Pasar Murah ini, paket sembako disediakan dengan harga Rp 50 ribu. Padahal harga normalnya mencapai Rp 115 ribu. Tak ayal hal ini langsung diserbu oleh masyarakat utusan dari Muslimat NU masing-masing kecamatan.

“Untuk pendistribusian paket sembako dalam pasar murah ini, kami menyebarkan sedikitnya 500 kupon yang nantinya bisa ditukarkan dengan 500 paket bingkisan. Kupon ini bisa dibeli dengan harga Rp 50 ribu yang dapat ditukarkan dengan paket sembako yang biasanya seharga Rp 115 ribu,” tegasnya.

Hj. Nurhayati mengaku sangat bangga karena dengan Pasar Murah ini Muslimat NU Kabupaten Probolinggo bisa berbagi rasa kebahagiaan dan kesetiakawanan sosial tanpa harus membedakan-bedakan.

“Kembali lagi, karena tujuan awal kami adalah untuk berbagai kebahagiaan sekaligus beban mereka dalam memenuhi kebutuhan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1438 H. Semoga kita bisa bertemu kembali di Ramadhan tahun yang akan datang dalam keadaan sehat wal’afiat,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Asli Muhammadiyah Pertandingan Asli Muhammadiyah

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa admin situs Asli Muhammadiyah sangat membenci AdBlock karena dengan adanya iklan maka situs Asli Muhammadiyah bisa tetap berjalan. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Tulisan
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Asli Muhammadiyah dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock